Pelalawan – Kelompok Nelayan “Lubuk Angkang” Desa Genduang di Kabupaten Pelalawan pada Kamis pagi (19/6/2025) mengadakan ritual menotau menepuk tampungtawari Sungai Kerumutan, tempat mereka mencari ikan di sekitar Lubuk Angkang, Desa Genduang.
Ritual khas orang Melayu Petalangan Pelalawan, Riau ini bertujuan selain menjaga lingkungan/ekosistem sekitar Lubuk Angkang (sungai, rawah, hutan) juga dilaksanakan demi menjaga kearifan lokal, demikian disampaikan Asman selaku Ketua Kelompok Nelayan “Lubuk Angkang” Kepada media Warta, Kamis (19/6).
“Kami sangat berharap lingkungan sekitar Lubuk Angkang ini tetap terjaga, tidak ada yang menyetrum atau meracun di sungai dan supaya ikan-ikan di sini pulih,” Kata Asman.
Ritual ini dimulai dengan tampung tawar, budaya khas Riau, ditambah dengan taburan beras kunyit, disertai mantra atau doa yang dipimpin Ibu Saiyah. Disaksikan oleh anggota kelompok nelayan “Lubuk Angkang”.
Ritual ini diadakan di sekitar Lubuk Angkang, kampung orang Melayu Petalangan sebelum pindah ke Tanglo, Desa Genduang pada awal 1970-an.
Acara yang diikuti anggota kelompok nelayan Lubuk Angkang ini juga didukung sepenuhnya oleh pemerintah Desa Genduang.
Hadir dalam acara yang sarat kearifan lokal ini, Kasi Pemerintahan Desa Genduang, Edi Aprizal SPd.
“Kami berterima kasih kepada Kelompok nelayan Lubuk Angkang ini yang sangat peduli dengan lingkungan, terutama Sungai Kerumutan di sekitar Lubuk Angkang. Ditambah, dengan ritual menotau, ini membuktikan kelompok nelayan Lubuk Angkang juga ikut menjaga tradisi orang Petalangan,” Kata Edi di sela-sela acara. ***