Kendal,28 Juni 2025. Sedekah laut adalah tradisi masyarakat pesisir khususnya nelayan, sebagai wujud syukur atas hasil laut yang melimpah dan permohonan keselamatan dalam mencari nafkah di laut. Tradisi ini biasanya berupa upacara adat meliputi larung sesaji ke laut, serta berbagai kegiatan lain seperti kirab budaya dan pertunjukan seni. Gebyar budaya sadranan sedekah laut ini diselenggarakan di daerah Bandengan.
Acara Kirab Budaya dan Sedekah laut Bandengan Kendal dihadiri dan dilepas oleh Bupati Kendal periode 2025-2030 ibu Dyah Kartika Permanasari, SE.,M.M, Wakil bupati Kendal H Benny Karnadi Sag, Kepala DKP Propinsi jateng Endi faiz Effendi Spi,MA, Kepala Dinas sosial kab Kendal Muntoha SKM MKes, Ketua Maung Kendal Mohammad Ashari SH, Wakil ketua PETAMANDALA Drs Suparto, Kabiro WARTA IN Kendal Ahmad Mualim, serta perwakilan kaperwil WARTA IN Jawa Tengah Siti Nurjanah. Turut hadir pula jajaran Lurah Bandengan bapak Nur Ali
Dalam sambutannya, Bupati Kendal berjanji akan memperbaiki jalan yang rusak akibat rob dan berupaya membangun sekolah rakyat.
Ketua Panitia, bpk Triyono pertama menyampaikan dalam pidatonya, bahwa kegiatan sedekah laut atau nyadran tahun 2025 ini diawali dengan ziarah ke leluhur bandengan yang dikenal dengan sebutan Mbah jenggot. Doa bersama dipimpin oleh Kyai Ahmad Safyii. Kemudian dilanjutkan kirab hasil bumi dan laut dari peserta dan warga bandengan dan sekitarnya.
Setelah kirab, acara selanjutnya yaitu ritual nyadran di laut bandengan dan hiburan baik barongan, orkes musik, wayang dan juga pasar malam.
Sementara Ketua Maung kendal berharap, dengan sedekah laut dan hasil bumi ini diharapkan akan menambah hasil dari para nelayan men cari ikan dan semoga bencana rob segera berakhir sehingga warga bandengan dan sekitarnya bisa hidup sejahtera aman dan sentosa.