royalblue-kangaroo-241988.hostingersite.com-Muko-Muko, Bengkulu.
Desa Lubuk Sanai saat ini tengah menghadapi krisis irigasi yang parah akibat saluran irigasi yang tertutup oleh tumpukan material batu proyek yang tidak jelas. Direktur Rumus Institute, Rusman Aswardi, SP, menyampaikan kekhawatiran ini langsung di lapangan kepada awak media.
Rusman mempertanyakan identitas proyek ini, karena tidak ada petunjuk sedikitpun tentang pekerjaan, anggaran keuangan, dan volume fisiknya. “Jika proyek ini memiliki identitas yang jelas, pasti ada tanda-tanda yang menunjukkan keberadaannya,” ungkap Rusman.
Tumpukan material batu pada saluran irigasi BP VIII sayap kanan di Desa Lubuk Sanai II ini menyebabkan sawah-sawah yang luasnya ratusan hektar mengalami kekeringan. Hal ini tentu sangat merugikan petani, terutama saat ini sedang membutuhkan air irigasi untuk mengairi persawahan.
Rusman meminta pihak terkait untuk segera menyikapi masalah ini agar tidak membuat permasalahan dan keresahan masyarakat serta membuat kerugian petani lebih dalam lagi. “Program ketahanan pangan nasional sedang digaungkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, seharusnya pekerjaan seperti ini tidak menimbulkan masalah atau kerugian terhadap petani,” tegas Rusman.
Rusman juga meminta pihak rekanan untuk berpikir pair, jangan hanya memikirkan keuntungan pribadi saja. “Tolong berkoordinasilah dengan pihak-pihak lingkungan di mana tempat rekanan bekerja, perwakilan masyarakat atau petani, seperti pemerintah desa, BPD, dan P3A, dan perwakilan kelompok tani,” kata Rusman.
Sumarlin, ST, dari Unit Pengelola Irigasi (UPI), menyatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan rekanan untuk segera mengangkat material batu yang menutupi saluran irigasi. “Kami akan berkolaborasi dan berkoordinasi dengan baik untuk memastikan pengawasan yang maksimal dan pekerjaan berjalan lancar,” tutup Sumarlin.
Pewarta:Hidayat
Editor:Harry
