27.8 C
Jakarta
Senin, Juli 28, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

PENGUMUMAN

spot_img

Om Zein Hadiri Pasar Pasisian Leuweung: Sinergi Ekonomi Lokal dan Pelestarian Hutan

royalblue-kangaroo-241988.hostingersite.com, Purwakarta – Di tengah hijaunya hutan jati di wilayah Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Sabtu, 26 Juli 2025, terselenggara sebuah pasar yang tak biasa: Pasar Pasisian Leuweung. Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, ini menyatukan semangat pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan geliat ekonomi lokal.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Provinsi Jawa Barat ini juga merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan promosi hasil hutan bukan kayu serta produk pertanian lokal.

Pasar Pasisian Leuweung 2025 berlangsung meriah dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Pelaku UMKM lokal memamerkan dan menjual produk-produk unggulan mereka, sementara masyarakat umum dan pelajar TK serta SD turut berpartisipasi dalam lomba edukatif bertema lingkungan.

Kehadiran sejumlah pejabat penting semakin menambah semarak acara ini. Diantara mereka adalah Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana; Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Inf Ardha Cairova Pariputra; Plt. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Hadiyanto; Danramil 1907/Bungursari, Kapten Arm Safriadil; Kapolsek Bungursari, Kompol Dandan Nugraha Gaos; Danki 2 Yon B Resimen 4 Brimob, Iptu Haji Carlandi; Camat Bungursari, Wawan Darmawan; dan Kepala Desa Dangdeur, Tatang Taryana.

Bupati Purwakarta, yang akrab disapa Om Zein, menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen Dinas Kehutanan dalam membina masyarakat melalui program ini. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan dengan mengajak warga untuk menanam kembali pohon setelah penebangan.

“Kegiatan ini merupakan momentum penting dalam memperkuat ekonomi lokal sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Om Zein. Ia juga mendorong masyarakat untuk membeli produk hasil hutan bukan kayu yang dijual dengan harga Rp200.000 per jongko, dengan transaksi yang difasilitasi melalui sistem digital.

Sementara, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, menjelaskan bahwa Pasar Pasisian Leuweung telah konsisten dilaksanakan selama tiga tahun terakhir sebagai upaya mendukung pemasaran produk unggulan petani dan masyarakat sekitar hutan.

“Pasar ini tidak hanya menjadi ruang pemasaran langsung, tetapi juga memperluas akses melalui platform digital, sebuah inovasi untuk menjawab tantangan zaman,” jelasnya.

Dukungan penuh juga disampaikan oleh Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Inf Ardha Cairova Pariputra. Ia menyebut Pasar Pasisian Leuweung sebagai langkah strategis dalam membangun ketahanan ekonomi berbasis potensi lokal dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan.

“Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan TNI harus terus dijaga untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Dandim.

Pasar Pasisian Leuweung 2025 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat, mendorong ekonomi lokal, dan menjaga kelestarian lingkungan. Suksesnya acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Berita Terkait