Wartain Banten: Kesehatan | 19 Maret 2025 | Dunia medis kini semakin memperhatikan stroke, salah satu penyakit yang sering menyebabkan kecacatan jangka panjang. Perkembangan teknologi terapi menawarkan solusi baru yang menjanjikan selain pengobatan tradisional. Terapi Infra Red, yang kini mulai digunakan untuk membantu pasien yang mengalami stroke, merupakan salah satu inovasi terbaru.
Teknologi infra red menggunakan sinar gelombang pendek yang dapat menembus lapisan kulit dan masuk ke dalam jaringan lebih dalam. Gelombang infra merah ini dapat meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan produksi kolagen, dan mempercepat pemulihan jaringan yang rusak akibat stroke. Selain itu, sinar infra merah terbukti dapat mengurangi nyeri dan peradangan di area tubuh yang terkena stroke, dan juga dapat mempercepat pemulihan motorik dan fungsional.
Menurut penelitian Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010) ada pengaruh terapi Infra Red terhadap kemampuan mobilitas fisik lansia. Merujuk hasil penelitian ini, manager keperawatan dapat mempertimbangkan terapi Infra Red menjadi salah satu jenis Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi lansia yang mengalami penurunan kemampuan gerak.
Dengan perangkat portabel yang tersedia di pasaran, terapi infra red juga dapat dilakukan di rumah. Dengan demikian, pasien tidak perlu lagi bergantung sepenuhnya pada rumah sakit atau pusat rehabilitasi. Ini adalah berita baik bagi banyak pasien yang menghadapi kesulitan untuk melakukan terapi dasar di luar rumah.
Inovasi seperti terapi infrared memberikan harapan baru bagi para penyintas stroke, memberi mereka peluang untuk pemulihan yang lebih cepat dan lebih efektif. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, terapi ini berpotensi menjadi bagian penting dalam dunia medis dalam membantu pasien stroke kembali ke kehidupan yang lebih mandiri.(Wartain Banten)
